Penyakit marek ayam tidak pandang bulu. Ayam ras petelur maupun ayam ras pedaging diserang. Namun untuk kenal
tanda-tanda penyakit Marek butuh jam terbang.
Kerugian
ekonomis yang disebabkan oleh penyakit Marek adalah :
1) Mortalitas / angka
kematian tinggi (dapat mencapai 30% atau lebih);
2) Pengafkiran
ayam lebih dini;
3) Produksi telur
buruk;
4) Penampilan
umum buruk dan
5) Biaya
vaksinasi dan tenaga kerja.
Penyakit Marek menyerang organ dalam tubuh ayam. Penyebabnya adalah virus
Marek. Ayam muda mati secara cepat dan angka kasusnya tinggi. Kini, yang
menyerang adalah penyakit Marek bentuk ringan. Berbagai catatan lapangan
menunjukkan ayam bisa terserang pada umur 4 minggu atau lebih. Paling banyak
pada umur 12-14 minggu. Ayam yang terserang organ dalamnya secara akut
(mendadak) sebagian besar depresi sebelum mati. Sebagian tanpa gejala tertentu.
Gejala umum terserang Marek adalah : Kelumpuhan pada satu atau dua
kaki atau sayap, ayam mengalami dehidrasi (kehilangan cairan tubuh) sehingga
ayam menjadi kurus kering, Proventrikulus mengalami tumor, limpa, hati dan
ginjal membesar, kepala ayam bisa menggantung dan meluntir, tembolok melebar
dan sulit bernafas, pucat, berat badan turun, tidak punya nafsu makan dan
diare. Salah satu pembawa penyakit Marek dan penyakit lainnya pada ayam,
seperti Salmonelosis, Cacar ayam, Koksidosis dan ND (Newcasle disease) yaitu
hewan kumbang. Virus Marek yang betah pada lingkungan buruk, 'dipelihara' oleh
kumbang dalam tubuhnya. Ketika dikonsumsi oleh ayam, kumbang membawa kuman
penyakit ini. Dengan mudah bibit penyakit Marek pindah dari tubuh kumbang ke
tubuh ayam. Marek pun menjalar. Munculnya kumbang di peternakan, sangat mudah
terjadi. Kumbang dewasa maupun larva (yang dikenal sebagai cacing penghancur
tanaman) sangat menyukai pakan unggas, padi-padian dan biji-bijian yang basah,
lembab, berjamur dan kondisinya buruk. Tempat yang disukai adalah litter yang
kondisinya buruk, basah dan lembab sangat mudah menjadi sarang penyakit,
ataupun vektor pembawa bibit penyakit seperti cacing, tungau, kutu caplak.
Kumbang juga sangat suka bersembunyi pada celah-celah sempit antara ruas-ruas
kayu kandang pemeliharaan kandang. Untuk mengatasi kumbang penyebar virus Marek
dan kuman penyakit yang lain ini, peternak harus memperketat biosekuritas dan
sanitasi / kebersihan lingkungan. Ada yang mencuci kandang dengan desinfektan
pembunuh ektoparasit. Mereka juga membabat rumput sekitar kandang, karena bisa
menjadi tempat 'mangkal' kumbang yang tak terduga. Kumbang suka makan sisa-sisa
tanaman dan bahan organik lainnya. Dengan kata lain, para peternak harus
menghilangkan atau membasmi kumbang dari kandangnya.
Cara pencegahan terhadap penyakit Marek dan penyakit lain, selain dengan
menjaga kebersihan/sanitasi kandang dengan memperketat biosekuritas, juga
dengan meningkatkan kekebalan tubuh ayam dengan melakukan vaksinasi Marek dan
pemberian pakan tambahan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam secara lengkap. Viterna merupakan pakan tambahan yang
sangat tepat bagi ayam, karena mengandung protein, vitamin dan mineral yang
sangat berperan dalam menjaga kestabilan metabolisme tubuh ayam, sekaligus
Viterna berperan dalam mempercepat pertumbuhan ayam sehingga produktivitas ayam
dapat maksimal. Dosis pemberian Viterna adalah 1 tutup botol Viterna dicampurkan
10 liter air minum diberikan setiap hari untuk ayam pedaging, dan setiap 3 hari
sekali untuk ayam petelur
Pemesanan Vitamin untuk Unggas (Penggemukan &
Petelur), silahkan hubungi: